2004

Tonggak Sejarah PT Satria Mega Kencana Tbk.

Didasari peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, sejak 16 Juni 2004, Satria Mega Kencana (SMK) menjadi entitas Perseroan Terbatas (PT.). Melalui entitasnya, SMK dan anak perusahaannya memfokuskan usaha di bidang investasi yang meliputi sektor properti, perhotelan, dan kawasan pariwisata.

2011

Dalam kepemimpinan Herman Herry Adranacus, selaku Dewan Komisaris dan juga pencetus berdirinya Satria Mega Kencana

Di antara tahun 2011 dan 2013 SMK berhasil melakukan proses restrukturisasi dan konsolidasi aset. Maka lahirlah dua anak perusahaan di bawah naungan SMK, yaitu PT. Tanjung Karoso Permai dan PT. Dwimukti Mitra Wisata. SMK kini berfungsi sebagai perusahaan holding yang berfokus untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan dalam mencari peluang, peningkatan, dan menumbuhkan nilai investasi bagi para pemegang saham melalui anak perusahaannya.

Sebagai anak perusahaan SMK, PT. Dwimukti Mitra Wisata merupakan pemilik dari beberapa properti hotel yang tersebar di daerah terkemuka di Indonesia seperti Jakarta, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Hotel yang dimiliki oleh PT. Dwimukti Mitra Wisata ini, merambah di pasar hotel berbintang 3 dan 4 yang dioperasikan oleh hotel operator terkemuka, Sotis Hospitality Management.

Dengan misi membangun industri kawasan pariwisata khususnya di Indonesia Timur, pada tahun 2013 SMK membentuk sebuah entitas anak perusahaan yaitu PT. Tanjung Karoso Permai.

Entitas ini mengembangkan land bank SMK, agar menjadi kawasan pariwisata terpadu yang terletak di Desa Tanjung Karoso, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

2018

2013

Untuk meningkatkan wujud komitmen dan harapan mencapai visi misi SMK

Pada Desember 2018 SMK memasuki pasar modal Indonesia, dan berhasil tercatat di Bursa Efek Indonesia. Ke depan, SMK akan terus menjalankan misinya untuk membangun kawasan industri pariwisata terpadu di Indonesia, dan terus berusaha meningkatkan dan menumbuhkan nilai investasi bagi para pemegang saham.